Sinopsisfilm – The Next 365 Days merupakan bagian ketiga dari trilogi 365 Days yang di adaptasi dari novel karya Blanka Lipińska. Film ini melanjutkan kisah cinta penuh gairah antara Laura Biel dan Don Massimo Torricelli, dengan alur cerita yang penuh drama, konflik batin, dan ketegangan emosional. Kali ini, para penonton akan di suguhkan dengan konflik yang lebih mendalam, bukan hanya soal hubungan asmara, tetapi juga tentang pilihan hidup, pengkhianatan, dan pencarian jati diri.
Film ini dirilis pada 19 Agustus 2022 di platform streaming Netflix, dan sukses mencuri perhatian penggemar setianya, terutama mereka yang sudah mengikuti dua film sebelumnya: 365 Days dan 365 Days: This Day. Namun, film ini juga menuai beragam reaksi dari kritikus maupun penonton awam, mulai dari pujian hingga kritik tajam.
Berikut adalah sinopsis lengkap serta ulasan mengenai film The Next 365 Days:
1. Lanjutan dari Konflik Sebelumnya
The Next 365 Days melanjutkan cerita yang belum selesai dari film sebelumnya, di mana Laura, yang diperankan oleh Anna-Maria Sieklucka, mengalami krisis besar dalam hidupnya setelah serangan terhadapnya. Ia selamat dari insiden tersebut, tetapi hubungannya dengan Massimo (diperankan oleh Michele Morrone), mafia yang menjadi suaminya, mulai menghadapi ujian yang lebih berat. Konflik batin Laura semakin dalam, karena ia merasa terjebak di antara perasaan cintanya pada Massimo dan kebebasannya sebagai individu.
Di sisi lain, Massimo masih berjuang dengan kehidupan dunia bawah yang keras, di mana ancaman terhadapnya tidak pernah berhenti. Peran Massimo sebagai pemimpin mafia Italia membawa banyak tekanan, dan hubungannya dengan Laura semakin tegang akibat masalah pribadi dan profesional yang tak kunjung reda.
2. Kehadiran Nacho: Godaan Baru
Salah satu konflik utama dalam film ini adalah munculnya kembali karakter Nacho (diperankan oleh Simone Susinna), pria misterius yang bekerja di balik bayang-bayang dunia mafia. Nacho tidak hanya menambah elemen suspense dalam cerita, tetapi juga memperkenalkan dinamika baru dalam hubungan Laura dan Massimo.
Nacho adalah sosok pria yang berbeda dari Massimo—lebih lembut, peduli, dan sepertinya menawarkan sesuatu yang tidak bisa di berikan oleh Massimo: kebebasan dan kehidupan yang lebih normal. Laura mulai merasakan tarikan emosional yang kuat ke arah Nacho, yang membuatnya harus memilih antara kesetiaannya kepada Massimo atau mengejar kebahagiaan pribadinya bersama Nacho.
3. Laura: Antara Cinta dan Kebebasan
Dalam The Next 365 Days, tokoh Laura dipotret sebagai wanita yang berada di persimpangan hidupnya. Di satu sisi, ia mencintai Massimo dengan segala keberaniannya, kekuasaannya, dan daya tariknya yang intens. Namun di sisi lain, ia mulai mempertanyakan apakah cintanya kepada Massimo benar-benar layak untuk mengorbankan kebebasan dan kebahagiaan pribadinya.
Kehadiran Nacho memperumit situasi ini, karena Laura merasa tergoda untuk menjalani kehidupan yang lebih damai dan normal bersamanya. Namun, meninggalkan Massimo bukanlah keputusan yang mudah. Ada banyak pertanyaan yang membayangi Laura: Apakah ia benar-benar bisa hidup tanpa Massimo? Apakah hubungan mereka bisa bertahan di tengah badai masalah ini?
Baca Juga:
Sinopsis Film How to Make Millions Before Grandma Dies
4. Konflik Internal Massimo
Di balik kekuatan dan karisma Massimo, film ini juga menggali lebih dalam karakterisasi dirinya. Massimo tidak hanya di gambarkan sebagai pria kuat yang tidak terkalahkan, tetapi juga sebagai manusia yang memiliki banyak keraguan dan kerapuhan. Sebagai pemimpin mafia yang selalu berada di bawah ancaman musuh-musuhnya, Massimo harus menghadapi tekanan besar dalam menjaga kekuasaannya.
Hubungan yang tegang dengan Laura juga menjadi beban tersendiri bagi Massimo. Ia harus memilih antara mengendalikan dunianya yang keras atau mempertahankan hubungannya dengan wanita yang ia cintai. Rasa posesif dan kecemburuannya terhadap Nacho semakin memperkeruh situasi, hingga pada titik di mana Massimo harus bertanya pada dirinya sendiri: Apakah ia bisa mempercayai Laura? Dan lebih jauh lagi, apakah ia bisa mempercayai dirinya sendiri?
5. Visual dan Sinematografi
Seperti kedua film sebelumnya, The Next 365 Days juga menampilkan sinematografi yang memukau. Adegan-adegan romantis dan sensual di padukan dengan latar belakang lokasi-lokasi eksotis seperti pantai, villa mewah, dan kota-kota Italia yang indah. Sutradara Barbara Białowąs dan Tomasz Mandes berhasil memadukan elemen estetika yang elegan dengan intensitas emosional yang tinggi dalam setiap adegannya.
Namun, tidak dapat di pungkiri bahwa salah satu daya tarik utama film ini adalah hubungan sensual antara Laura dan Massimo. Adegan-adegan intim antara kedua tokoh utama tetap menjadi salah satu ciri khas yang membuat trilogi 365 Days begitu populer, meskipun aspek ini juga menuai banyak kritik dari segi konten.
6. Akhir yang Tidak Terduga
Salah satu aspek yang membuat The Next 365 Days menarik adalah akhir ceritanya yang cukup mengejutkan. Penonton di bawa dalam rollercoaster emosional saat Laura harus mengambil keputusan besar tentang hidupnya. Namun, film ini menyisakan beberapa pertanyaan yang tidak sepenuhnya terjawab, membiarkan penonton menafsirkan sendiri nasib para tokohnya.
- Apakah Laura akhirnya memilih Massimo atau Nacho?
- Bagaimana hubungan Massimo dengan dunia kriminalnya akan berakhir?
- Apakah Laura menemukan kebahagiaannya atau justru tetap terjebak dalam lingkaran konflik?
Film ini menutup trilogi 365 Days dengan cara yang menggantung, yang memberikan ruang bagi penonton untuk merenung dan berdiskusi tentang apa yang mungkin terjadi selanjutnya. Bagi penggemar novel aslinya, akhir cerita ini mungkin sudah di antisipasi, tetapi bagi penonton film, keputusannya bisa menjadi sangat emosional dan mengejutkan.
Kesimpulan
The Next 365 Days menawarkan drama, romansa, dan ketegangan yang di balut dengan visual mewah dan sinematografi yang memukau. Film ini menampilkan dinamika yang kompleks antara cinta, kebebasan, dan pengkhianatan, di mana karakter-karakternya harus menghadapi pilihan sulit dalam hidup mereka.
Bagi penonton yang sudah mengikuti dua film sebelumnya, The Next 365 Days adalah penutup yang layak meskipun meninggalkan banyak ruang untuk spekulasi. Namun, bagi mereka yang mencari kisah dengan kedalaman emosional lebih atau narasi yang lebih kuat, film ini mungkin masih terasa kurang memuaskan.