
sinopsisfilm – Dunia mistis dan misteri selalu menjadi ladang subur bagi film horor, namun Tarot (2024) membawanya ke level baru dengan menyajikan kisah teror yang berasal dari segelintir kartu tua yang seharusnya hanya untuk hiburan. Film ini tak hanya menampilkan jumpscare dan efek visual yang menyeramkan, tapi juga mengangkat tema klasik: jangan main-main dengan hal yang tidak kamu mengerti. Dalam 92 menit yang menegangkan, penonton diajak menyaksikan satu per satu korban berjatuhan akibat kutukan tarot, yang bukan sekadar ramalan —melainkan hukuman.
Malam Ulang Tahun yang Berubah Menjadi Kutukan
Cerita berawal saat sekelompok mahasiswa memutuskan untuk merayakan ulang tahun sahabat mereka, Elise, dengan menyewa sebuah mansion kuno di daerah pegunungan Catskills. Nuansa tempat tersebut terasa aneh sejak awal—sunyi, dingin, dan penuh barang-barang antik yang terasa seperti menyimpan sejarah kelam.
Haley, sang protagonis utama, bersama teman-temannya—Grant, Paxton, Paige, Madeline, Lucas, dan Elise—menemukan sebuah kotak kayu tua berisi kartu tarot antik di ruang bawah tanah. Meski awalnya menganggap itu hanya permainan seru untuk memeriahkan malam, mereka tidak menyadari bahwa dek tarot tersebut terlarang, dan konon menyimpan kutukan yang sudah tersegel selama bertahun-tahun.
Satu per satu mereka mencoba membaca nasib masing-masing dengan menggunakan kartu tersebut, tanpa mengetahui bahwa setiap kartu yang mereka tarik akan menentukan cara mereka mati.
Satu Kartu, Satu Kematian
Sejak malam itu, kejadian aneh mulai menimpa para mahasiswa tersebut. Dimulai dari kemunculan bayangan misterius hingga mimpi buruk yang terasa nyata. Tak butuh waktu lama sampai ketakutan berubah menjadi kenyataan—Paxton tewas mengenaskan dalam sebuah kecelakaan ganjil yang menyerupai gambaran dari kartu The Hanged Man yang ia tarik.
Kemudian disusul oleh Paige, yang mengalami pengalaman spiritual yang menghantui hingga ia kehilangan kendali atas pikirannya sendiri—kartu The High Priestess mencerminkan takdirnya. Dan semua itu hanya permulaan. Setiap kartu memiliki makna simbolik, namun dalam konteks kutukan ini, setiap simbol berarti kematian dalam bentuk yang sangat nyata.
Berlari dari Takdir, atau Menghadapinya?
Haley dan Grant menjadi dua karakter yang perlahan menyadari bahwa ini bukan sekadar kebetulan. Mereka mulai menyelidiki asal-usul kartu tersebut dan menemukan bahwa tarot itu dulunya milik seorang peramal tua bernama Alma, yang telah mengunci roh-roh jahat ke dalam kartu sebagai bentuk pengorbanan demi menyelamatkan dunia dari kegelapan.
Dengan bantuan Alma, yang kini hidup menyendiri dan diselimuti rasa bersalah, mereka mengetahui bahwa satu-satunya cara menghentikan kutukan adalah menghancurkan kartu tarot yang asli, yang sayangnya tidak semudah kedengarannya. Semakin mereka mencoba memusnahkannya, semakin kuat kekuatan jahat dari kartu tersebut.
Pertaruhan Nyawa Terakhir
Sementara waktu semakin menipis dan teman-teman mereka semakin sedikit yang tersisa, Haley harus menghadapi kenyataan bahwa ia mungkin adalah kunci dari seluruh siklus kematian ini. Ia mulai dihantui oleh kartu Death, namun yang lebih mengerikan adalah kartu terakhir yang muncul dalam pembacaan ulang—The Tower, simbol kehancuran total.
Adegan klimaks membawa penonton dalam adu ketegangan antara Haley dan roh yang keluar dari kartu terakhir. Di tengah kengerian, ia berhasil menyatukan kembali kartu-kartu yang tersisa dan membakarnya di tempat suci yang telah di segel Alma sebelumnya.
Kutukan pun berakhir… atau begitulah yang mereka kira.
Akhir yang Menggantung dan Menggoda
Film ini menutup kisahnya dengan twist yang cukup mengejutkan—salah satu kartu terlihat tidak ikut terbakar. Kartu The Fool tertinggal di balik batu, mengisyaratkan bahwa kutukan belum sepenuhnya berhenti. Ini membuka kemungkinan sekuel, yang tampaknya memang sengaja di siapkan oleh sutradara.
Elemen Visual dan Naratif yang Kuat
Secara visual, Tarot patut di acungi jempol. Kartu tarot yang di gunakan dalam film di rancang dengan gaya gotik dan nuansa gelap yang sangat mendalam, menciptakan aura mencekam bahkan ketika tidak ada adegan horor.
Pace ceritanya cepat, namun tetap memberi ruang bagi karakter untuk berkembang. Film ini tidak sekadar menyuguhkan adegan kematian beruntun, tapi juga memperlihatkan dinamika pertemanan dan ketakutan yang tumbuh secara bertahap—menunjukkan bahwa terkadang, ketakutan terbesar bukan datang dari makhluk halus, melainkan dari takdir yang tak bisa di hindari.
Apakah Kutukan Ini Akan Kembali?
Tarot (2024) adalah sajian horor yang memikat lewat atmosfer gelap. Desain kartu yang mengerikan, serta narasi yang mencampurkan unsur okultisme dan takdir. Film ini menyuguhkan pengalaman horor yang mendebarkan. Membuat penonton terus menerka-nerka siapa yang akan selamat, dan apakah mereka benar-benar bisa menghindari ramalan kartu yang telah di tentukan.
FAQ tentang Film Tarot (2024)
Q: Apakah film ini berdasarkan kisah nyata?
A: Tidak. Film ini terinspirasi dari novel Horrorscope karya Nicholas Adams dan menggunakan elemen fiktif seputar kartu tarot dan kutukan.
Q: Apakah film ini cocok untuk penonton remaja?
A: Film ini mendapat rating PG-13. Namun tetap mengandung adegan kematian eksplisit dan tema supranatural yang bisa membuat tidak nyaman untuk anak-anak.
Q: Apakah akan ada sekuel?
A: Belum di umumkan secara resmi, tetapi ending yang menggantung mengindikasikan kemungkinan besar adanya lanjutan.
Q: Apa yang membuat Tarot berbeda dari film horor lain?
A: Pendekatannya pada simbolisme kartu tarot, kematian yang sesuai dengan ramalan. Dan desain visual yang unik membuatnya berbeda dari tipikal slasher atau horor jump-scare biasa.
“Tarot 2024: Saat Ramalan Kartu Menjadi Mimpi Buruk yang Mematikan” bukan sekadar tontonan horor. Tapi sebuah pengingat bahwa ada hal-hal di luar kendali manusia—dan terkadang. Mencoba mencari tahu masa depan justru bisa mempercepat kehancuran.