Sinopsisfilm – “Ngeri-Ngeri Sedap” adalah salah satu film Indonesia yang menarik perhatian penonton dengan cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan dibalut dengan sentuhan komedi. Film ini menghadirkan kisah tentang dinamika keluarga yang kompleks, penuh dengan konflik, cinta, dan tawa. Dirilis pada tahun 2022, film ini menjadi sorotan karena berhasil menggambarkan realitas keluarga Indonesia dengan cara yang menghibur namun menyentuh hati.
Latar Belakang Cerita
Film “Ngeri-Ngeri Sedap” disutradarai oleh Bene Dion Rajagukguk, seorang komedian sekaligus sutradara yang sudah tidak asing lagi di dunia hiburan Indonesia. Cerita film ini berpusat pada keluarga Batak yang terdiri dari empat anak yang merantau dan orang tua yang tinggal di kampung. Meskipun mereka berasal dari keluarga yang sama, setiap anggota keluarga memiliki pandangan dan kehidupan yang berbeda, yang kemudian menjadi sumber konflik dan ketegangan dalam film ini.
- Genre: Drama, Komedi
- Sutradara: Bene Dion Rajagukguk
- Tahun Rilis: 2022
- Durasi: 110 menit
Alur Cerita
Hubungan yang Retak
Cerita dimulai dengan memperlihatkan kehidupan sehari-hari keluarga Pak Domu (diperankan oleh Arswendi Nasution) dan Mak Domu (diperankan oleh Tika Panggabean), pasangan suami istri yang tinggal di kampung halaman mereka di Sumatera Utara. Mereka memiliki empat anak: Domu, Sarma, Gabe, dan Sahat, yang semuanya sudah meninggalkan kampung untuk bekerja di kota besar. Kehidupan orang tua ini berubah menjadi sepi dan penuh kekhawatiran, terutama karena hubungan dengan anak-anak mereka yang semakin merenggang.
Pak Domu dan Mak Domu merasa anak-anak mereka sudah tidak peduli lagi dengan keluarga dan kampung halaman. Merasa putus asa dan ingin sekali berkumpul kembali dengan anak-anaknya, Pak Domu merencanakan sebuah trik yang unik dan lucu. Mereka berpura-pura bertengkar hebat dan berencana untuk bercerai, berharap anak-anak mereka akan pulang untuk menghentikan perpecahan ini.
Konflik dan Keputusan Anak-Anak
Rencana tersebut berhasil. Anak-anak mereka, yang awalnya tidak begitu tertarik untuk pulang, akhirnya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman setelah mendengar berita tentang perceraian orang tua mereka. Domu (diperankan oleh Boris Bokir) adalah anak sulung yang bekerja di Jakarta dan memiliki masalah hubungan dengan pacarnya karena perbedaan budaya. Sarma (diperankan oleh Gita Bhebhita) adalah satu-satunya anak perempuan yang merasa tidak dianggap dalam keluarga karena tradisi Batak yang lebih mementingkan anak laki-laki. Gabe (diperankan oleh Lolox) dan Sahat (diperankan oleh Indra Jegel) juga membawa beban emosional mereka sendiri saat kembali ke rumah.
Ketika mereka semua berkumpul, konflik demi konflik muncul ke permukaan. Setiap anak memiliki masalah pribadi yang mereka sembunyikan dari orang tua mereka, dan kehadiran mereka di rumah tidak serta-merta memperbaiki hubungan yang telah retak. Justru, berbagai ketegangan muncul, baik antara mereka sendiri maupun dengan orang tua mereka.
Baca Juga:
Puncak Cerita: Pemahaman dan Pengampunan
Seiring berjalannya waktu, ketegangan mulai mereda, dan masing-masing anggota keluarga mulai membuka diri dan berbicara tentang masalah mereka. Pak Domu dan Mak Domu juga menyadari bahwa cara mereka mengasuh anak-anak di masa lalu mungkin telah menciptakan jarak yang sekarang ada. Dalam momen-momen ini, film menggali lebih dalam tentang pentingnya komunikasi dalam keluarga dan bagaimana tradisi serta harapan orang tua bisa menjadi beban yang tidak di sadari oleh anak-anak.
Akhirnya, alih-alih berakhir dengan perpecahan, keluarga ini menemukan jalan menuju pemahaman dan pengampunan. Anak-anak mulai mengerti perasaan dan harapan orang tua mereka, begitu juga sebaliknya. Keputusan untuk bercerai ternyata hanya akal-akalan, namun hal ini justru menjadi katalisator bagi perbaikan hubungan dalam keluarga tersebut.
Elemen Komedi dan Budaya
Meskipun mengangkat tema yang cukup berat, “Ngeri-Ngeri Sedap” tidak lupa menyisipkan elemen komedi yang membuat penonton tertawa sekaligus merenung. Kehadiran aktor dan aktris yang juga berlatar belakang sebagai komedian memberikan warna tersendiri dalam film ini. Dialog-dialog dalam bahasa Batak yang khas, dengan segala kearifan lokalnya, juga menjadi salah satu daya tarik utama film ini. Penonton dapat merasakan keaslian budaya Batak yang di perlihatkan melalui adat istiadat, bahasa, serta interaksi antar karakter.
Kelebihan Film
- Kekuatan Narasi: Film ini memiliki alur cerita yang solid dengan perkembangan karakter yang baik.
- Keseimbangan Drama dan Komedi: Meskipun membahas isu-isu serius, film ini berhasil menyisipkan humor yang tidak berlebihan.
- Representasi Budaya: Film ini secara efektif menampilkan budaya Batak, membuat penonton merasa lebih dekat dengan kehidupan masyarakat Batak.
- Akting yang Natural: Penampilan para aktor dan aktris terasa alami dan memperkuat kesan bahwa cerita ini memang bisa terjadi di keluarga manapun.
Kekurangan Film
- Penggunaan Bahasa: Bagi penonton yang tidak familiar dengan bahasa Batak, beberapa dialog mungkin terasa asing atau sulit di mengerti.
- Plot yang Terkesan Klise: Meski menarik, premis tentang keluarga yang berkumpul kembali karena konflik orang tua bisa terasa klise bagi sebagian penonton.
Kesimpulan
Ngeri-Ngeri Sedap adalah film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan banyak pelajaran tentang pentingnya hubungan keluarga, komunikasi, dan penghargaan terhadap tradisi. Film ini cocok untuk ditonton bersama keluarga karena menggambarkan dengan sangat baik kompleksitas hubungan keluarga dalam masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Batak. Melalui sentuhan komedi yang cerdas, film ini berhasil menyampaikan pesan-pesan mendalam tanpa terasa menggurui. Sebuah tontonan yang penuh dengan momen “ngeri” dan “sedap”, membuat penonton tertawa, menangis, dan merenung di saat yang bersamaan.