Sinopsisfilm – Film horor Indonesia selalu berhasil menarik perhatian penonton dengan tema-tema mistis yang menggali kearifan lokal dan legenda yang tersembunyi di masyarakat. “Dancing Village: The Curse Begins” atau dalam bahasa Indonesia di kenal dengan “Badarawuhi di Desa Penari,” adalah salah satu film yang mampu menciptakan kengerian dengan alur cerita yang menegangkan, karakter yang mendalam, serta atmosfer yang penuh misteri. Dalam artikel ini, kita akan membahas sinopsis film ini secara mendalam, mengupas karakter-karakter utama, dan merangkum beberapa poin penting yang menjadi daya tarik film ini.
Plot Utama: Perjalanan Kembali ke Desa yang Terlupakan
Dancing Village: The Curse Begins mengisahkan perjalanan seorang gadis muda bernama Mila, yang diminta oleh seorang dukun untuk mengembalikan gelang mistis, Kawaturih, ke desa terpencil di ujung timur Pulau Jawa yang di kenal sebagai “Desa Penari.” Desa ini bukan sekadar desa biasa, melainkan tempat yang menyimpan rahasia kelam dan dikuasai oleh kekuatan mistis yang menakutkan.
Mila tidak sendirian dalam perjalanan ini. Dia di temani oleh sepupunya, Yuda (Adipati Dolken), dan dua teman Yuda, yaitu Jito (Reza Rahadian) dan Arya (Tara Basro). Meski mereka awalnya berpikir bahwa ini adalah perjalanan biasa, kehadiran Kawaturih membawa mereka ke dalam serangkaian kejadian aneh yang perlahan-lahan mengungkap misteri desa tersebut.
Penemuan Awal: Kematian Kepala Desa dan Kehilangan Mbah Buyut
Sesampainya di Desa Penari, Mila dan teman-temannya mendapati bahwa kepala desa telah meninggal dunia. Lebih buruk lagi, Mbah Buyut, penjaga baru desa yang seharusnya mereka temui, tidak ada di tempat. Ketidakhadirannya menambah kecemasan dan ketidakpastian mereka.
Selama menunggu kepulangan Mbah Buyut, berbagai kejadian ganjil mulai terjadi. Suasana desa yang sepi dan terpencil semakin menambah intensitas rasa takut. Mila, yang menjadi pusat cerita, mulai merasakan kehadiran sosok gaib yang mengawasinya. Sosok itu adalah Badarawuhi, makhluk mistis yang konon menguasai desa tersebut.
Badarawuhi: Penguasa Desa yang Mistis
Badarawuhi di gambarkan sebagai sosok yang anggun namun menakutkan, seorang penari gaib yang berkuasa di Desa Penari. Karakternya membawa aura misteri yang membuat siapa pun yang melihatnya terpesona sekaligus ketakutan. Dalam film ini, Badarawuhi bukan hanya menjadi ancaman bagi Mila dan teman-temannya, tetapi juga menjadi simbol dari kutukan yang melingkupi desa tersebut.
Mila menerima beberapa penglihatan tentang Badarawuhi dan peringatan tentang bahaya mengembalikan Kawaturih tanpa persetujuan Mbah Buyut. Namun, ke tidak sabarannya membuatnya mengambil keputusan berani namun berbahaya, yaitu mengembalikan gelang itu sendiri.
Baca Juga:
Keputusan Fatal: Mengembalikan Kawaturih dan Akibatnya
Keputusan Mila untuk mengembalikan Kawaturih tanpa bantuan Mbah Buyut menjadi titik balik dalam cerita. Tanpa sepengetahuannya, tindakan ini mengancam keselamatan seluruh desa. Desa Penari telah lama terikat oleh aturan yang ketat mengenai penggunaan dan pengembalian artefak mistis, dan tindakan Mila di anggap sebagai pelanggaran serius.
Setelah mengembalikan gelang itu, keanehan semakin meningkat. Suara-suara gaib, penampakan misterius, dan mimpi buruk mulai menghantui mereka semua. Desa yang awalnya sunyi kini di penuhi oleh suara gonggongan anjing dan nyanyian yang tak terlihat sumbernya.
Ritual Dawuh: Penyelamatan atau Pengorbanan?
Untuk mengatasi situasi yang semakin genting, Mila dan kelompoknya di beritahu bahwa mereka harus berpartisipasi dalam sebuah ritual kuno yang di kenal sebagai “Ritual Dawuh.” Ritual ini adalah proses pemilihan “Dawuh,” yakni jiwa yang di kutuk untuk menari selamanya demi melindungi desa dari murka Badarawuhi.
Ritual ini menuntut pengorbanan yang besar, dan Mila segera menyadari bahwa dia mungkin adalah orang yang harus menerima takdir tersebut. Dengan suasana tegang dan ketakutan yang memuncak, ritual ini menampilkan tarian yang penuh magis dan di iringi oleh musik gamelan yang mencengkam, menggambarkan sisi kelam dari kepercayaan lokal.
Poin-Poin Penting yang Membuat Film Ini Menarik:
- Atmosfer Menyeramkan: Penggambaran desa yang terpencil dengan latar belakang alam Jawa Timur yang mistis, di tambah dengan tata suara yang menegangkan, menciptakan atmosfer horor yang intens.
- Karakter Badarawuhi: Sebagai penari gaib yang berkuasa, Badarawuhi menjadi sosok antagonis yang menarik dengan daya tarik mistis yang memikat penonton.
- Kearifan Lokal: Film ini mengangkat kepercayaan lokal dan ritual-ritual Jawa yang jarang di ungkap dalam film-film mainstream, memberikan sentuhan budaya yang kaya dan autentik.
- Ritual Dawuh: Puncak dari ketegangan dalam film ini, ritual tersebut menggambarkan pengorbanan dan kutukan yang menjadi inti dari cerita.
Kesimpulan
“Dancing Village: The Curse Begins” adalah film horor yang tidak hanya menakut-nakuti penonton dengan jumpscare, tetapi juga berhasil membangun ketegangan melalui cerita yang berakar pada mitos dan legenda lokal. Dengan karakter yang kuat, terutama sosok Badarawuhi yang mistis, serta plot yang penuh dengan tikungan mengejutkan, film ini menjadi tontonan yang sayang untuk dilewatkan oleh para pecinta horor. Bagi mereka yang ingin merasakan kengerian yang berbeda dengan sentuhan kearifan lokal, “Badarawuhi di Desa Penari” menawarkan pengalaman sinematik yang menggetarkan.