3 November 2025

sinopsisfilm.org – Film Regretting You merupakan adaptasi dari novel populer karya Colleen Hoover (2019) yang kini dibawa ke layar lebar oleh sutradara Josh Boone—yang sebelumnya dikenal melalui karya The Fault in Our Stars. Kisah ini mengangkat dinamika rumit antara seorang ibu muda dan putrinya remaja, saat sebuah tragedi menguji serta merombak struktur kehidupan mereka. Dengan para pemeran seperti Allison Williams sebagai Morgan Grant dan McKenna Grace sebagai Clara Grant, film ini menjanjikan pengalaman menonton yang emosional sekaligus reflektif.

Dalam analisis berikut, kita akan menyelami sinopsis secara detail, karakter utama, tema-tema besar yang diusung, gaya visual dan naratif film, hingga pesan dan resonansi yang ditinggalkan bagi penonton.


Ringkasan Cerita

Pada permulaan, Morgan Grant adalah seorang ibu yang menjadi orang tua muda setelah kehamilan pada usia muda. Hubungannya dengan putrinya, Clara, tampak dekat tetapi juga menyimpan banyak ketegangan: Morgan berusaha melindungi dan membimbing agar Clara tidak mengulangi kesalahan masa lalunya, sedangkan Clara, yang tumbuh menjadi remaja penuh gairah dan harapan, mulai merasakan keinginan untuk mandiri dan memilih jalannya sendiri.

Dunia mereka hancur ketika sebuah kecelakaan tragis menewaskan suami Morgan (ayah Clara) dan saudara perempuan Morgan. Kondisi itu memunculkan gelombang rahasia, pengkhianatan yang selama ini tersembunyi, dan konflik yang menuntut keduanya — ibu dan anak — untuk menghadapi kesedihan, kemarahan, dan kebingungan bersama.

Seiring cerita berkembang, Clara mulai menjalani kisah cinta yang “terlarang” dengan seorang pemuda bernama Miller. Sementara itu, Morgan menjalin kedekatan kembali dengan Jonah, sahabat lama yang kini muncul kembali di kehidupannya. Ketegangan masa lalu, pilihan yang belum selesai, dan kebersamaan yang terpaksa dibangun ulang menjadi benang merah film ini. (Novel aslinya memang begitu; film berupaya mengikuti meski dengan adaptasi tertentu).

Akhirnya, film membawa kita pada proses penyembuhan — bukan dengan jalan mundur ke masa lalu, tetapi dengan keberanian memilih kehidupan baru yang lebih jujur dan penuh makna.


Karakter Utama & Aktor

Morgan Grant (Allison Williams)
Morgan adalah sosok yang membawa beban besar: kehamilan muda, pengorbanan hidup pribadi demi keluarga, dan kemudian kehilangan yang mengguncang. Allison Williams, dalam wawancara, menyebut bagaimana perannya ini mengingatkannya pada pentingnya kejujuran dan keberanian untuk membuka luka agar bisa pulih.

Clara Grant (McKenna Grace)
Remaja penuh gairah yang ingin menjalani hidupnya sendiri. Ia bergulat antara cinta, kemarahan terhadap ibunya, dan rasa kehilangan ayahnya. McKenna Grace mengungkap bahwa ia tertarik pada film ini karena hubungan ibu-anak yang menjadi pusat cerita.

Jonah Sullivan (Dave Franco)
Sahabat lama Morgan yang sejak awal memiliki perasaan lebih. Dave Franco menyebut bahwa karakter ini “selalu mencoba melakukan yang benar meskipun hati memberontak”.

Miller Adams (Mason Thames)
Sahabat Clara yang kemudian menjadi kekasihnya — membawa warna romansa muda dan konflik generasi ke dalam kisah. Chemistry antara Thames dan Grace dilaporkan berkembang alami selama pengambilan gambar.

Chris Grant (Scott Eastwood) & Jenny Davidson (Willa Fitzgerald)
Keduanya adalah figur yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan awal, namun kehadiran mereka tetap terasa melalui memori dan rahasia yang terbongkar.


Tema & Makna

Hubungan Ibu-Anak

Film ini sangat kuat mengangkat tema bagaimana hubungan ibu-anak diuji oleh masa lalu, kehilangan, dan pilihan hidup. Morgan dan Clara harus melalui proses “kenal kembali” — bukan hanya sebagai ibu dan anak, tetapi sebagai individu yang saling membutuhkan.

Kehilangan dan Pengkhianatan

Kecelakaan yang memicu narasi tidak hanya membawa duka, tetapi juga membuka tabir pengkhianatan dan kesalahan yang dilupakan. Film menunjukkan bahwa beberapa luka bukan sekadar fisik, melainkan kepercayaan yang retak.

Cinta yang Komplek

Antara Morgan-Jonah dan Clara-Miller, film memperlihatkan dua jenis cinta: yang telah lama tertunda dan yang baru tumbuh di tengah ketidakpastian. Romansa di sini tidak sekadar manis, tetapi penuh konflik dan pilihan yang harus diambil.

Identitas dan Kebebasan

Clara mewakili generasi muda yang mencari identitasnya, sementara Morgan menggambarkan orang tua yang mendefinisikan ulang dirinya setelah menjadi ibu muda. Kisah ini menyentuh bagaimana kebebasan dan tanggung jawab bisa berjalan bersamaan.

Penyembuhan & Pengampunan

Pada titik klimaks, film menunjukkan bahwa penyembuhan bukan berarti melupakan — melainkan menerima, belajar, dan memilih untuk melangkah. Pengampunan menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan.


Gaya Visual & Naratif

Sutradara Josh Boone memilih pendekatan yang kombinatif: segmen yang tenang dan intim (dialog di ruang keluarga, monolog internal) berpadu dengan adegan emosional yang lebih dramatis (kecelakaan, konfrontasi, pengungkapan rahasia). Entertainment Weekly mencatat bahwa salah satu adegan pesta ulang tahun di rumah Morgan “nyaris tanpa dialog, namun penuh tekanan” — menunjukkan bagaimana keheningan bisa menjadi alat naratif yang kuat.

Warna sinematografi menekankan kehangatan dan kesedihan secara bersamaan: palet warna hangat di adegan keluarga berubah menjadi biru-keabu-abu saat masa duka dan konflik. Musik latar karya Nathaniel Walcott juga berfungsi sebagai jembatan emosional antara hubungan karakter dan penonton.

Secara naratif, film menggunakan flash-back dan struktur waktu tidak linier untuk memperkuat tema memori dan rahasia. Kita sering dibawa ke masa yang belum terungkap agar “kejutan” bukan hanya di plot, tapi di perasaan.


Analisis Kuat & Catatan Kritis

Film ini memiliki banyak kekuatan:

  • Chemistry antara aktor (McKenna Grace & Mason Thames; Williams & Franco) mendapatkan sorotan positif.

  • Tema universal yang menyentuh: keluarga, duka, dan cinta—sehingga punya potensi resonansi luas.

  • Adaptasi dari novel populer memberi audiens built-in interest dan basis penggemar yang besar.

Namun demikian, beberapa catatan muncul:

  • Beberapa kritikus melihat bahwa adaptasi ini “terlalu aman” atau “terlalu mirip formula rom-drama kebanyakan” — terutama dalam eksekusi tema-besar yang seharusnya lebih unik.

  • Dengan banyaknya subplot (ibu-anak, romansa muda, rahasia masa lalu), ada kemungkinan beberapa karakter atau konflik terasa kurang dalam pengembangan.

  • Karena berasal dari novel dengan fanbase kuat, ada ekspektasi tinggi; adaptasi sering dipaksa memadatkan cerita agar film tetap berdurasi layak, sehingga kadang elemen emosional terasa ‘terlompati’.


Pesan & Relevansi

Regretting You bukan hanya film romantis biasa — film ini mengajak penontonnya untuk berpikir:

  • Bagaimana kita memandang kesalahan dan rahasia dalam keluarga?

  • Apa artinya menjadi orang tua dan anak di zaman ketika identitas dan kebebasan sangat penting?

  • Bagaimana duka bisa memecah atau justru memperkuat ikatan antar manusia?

  • Dan yang paling penting: bahwa kebahagiaan dan penyembuhan tidak datang dari menghindar, tetapi dari menghadapi dan memilih.

Dalam konteks sosial-kultural saat ini, kisah ini relevan karena banyak keluarga yang menghadapi perubahan cepat, kehilangan, dan jarak emosional. Film ini bisa menjadi jembatan empati—membantu penonton melihat bahwa mereka tidak sendiri dalam konflik internal atau kesedihan luar yang tampak sempurna dari luar.

Baca juga tentang :

Dengan sinematografi yang elegan, pertunjukan akting yang meyakinkan, dan narasi yang penuh lapisan emosional, Regretting You menyuguhkan kisah yang lembut namun berdampak. Meskipun bukan tanpa kekurangan—termasuk tekanan adaptasi dan ekspektasi fanbase—film ini tetap menawarkan pengalaman sinematik yang bisa membuat siapa pun meneteskan air mata sekaligus berpikir ulang tentang arti cinta dan keluarga.

Jika kamu mencari film yang “menabuh suara hati”, yang menggabungkan romansa, konflik keluarga, dan perjalanan manusia dalam menghadapi trauma dan memilih harapan—maka Regretting You layak masuk daftar tonton kamu.