18 Desember 2025

sinopsisfilm.orgDi dunia pembunuh bayaran, kebebasan itu mahal—dan biasanya dibayar dengan darah. Film Mantis (2025) membuka cerita lewat dua pembunuh bayaran “freelance” yang kesal pada aturan dasar yang selama ini mengikat para assassin: hanya ambil job yang disetujui perusahaan, dan dilarang membunuh anak di bawah umur. Aturan ini dulunya ditegakkan oleh perusahaan terbesar bernama MK, dipimpin Cha Min-kyu, yang jadi semacam “pagar” agar kekacauan tidak meledak ke mana-mana.

Masalahnya, dua pembunuh itu melanggar. Mereka membunuh anak sekolah. Dan saat garis merah itu dilewati, MK tidak cuma menghukum—MK menghapus mereka dari peta. Dari sini, film menancapkan nada: ini bukan sekadar duel skill, tapi duel sistem.


Dunia MK dan Dua Aturan yang Jadi Pemicu Perang

MK bukan perusahaan biasa. Mereka menaungi pembunuh bayaran, menetapkan standar, dan memaksa semua orang bermain sesuai aturan. Bagi sebagian assassin, aturan itu terasa seperti belenggu. Tapi bagi pihak lain, itu satu-satunya cara supaya dunia bawah tanah tidak berubah jadi ladang pembantaian tanpa batas.

Ketika aturan dilanggar—terutama larangan membunuh anak di bawah umur—MK bereaksi cepat. Cham muncul seperti “hantu penghakiman,” dan eksekusi dilakukan tanpa debat.


Adegan Pembuka di Pom Bensin: Pesan Tegas dari MK

Setelah membunuh beberapa orang, dua pembunuh itu singgah di pom bensin. Satu masuk toilet, satu menunggu di mobil. Di sinilah hukuman jatuh.

  • Pembunuh yang menunggu di mobil lebih dulu dihabisi.

  • Yang di toilet mendengar suara yang mengulang peraturan pembunuh bayaran—seolah MK sedang membacakan vonis.

  • Saat ia lari keluar, ia disambut oleh jagoan unggulan: Mantis.

Mantis bukan sekadar kuat. Ia rapi, cepat, dan terasa seperti “alat eksekusi” yang dibuat untuk memastikan aturan dipatuhi. Dengan dua celurit yang jadi ciri khasnya, Mantis memotong lawannya dengan mudah—sebuah demonstrasi bahwa melawan MK bukan urusan nekat, tapi urusan level.


Mantis (Han-ul): Mesin Tempur yang Pulang ke Rumah Berantakan

Setelah tugasnya selesai, Mantis—nama asli Han-ul—sempat berlibur ke luar negeri. Tapi saat ia kembali ke Korea, dunia yang ia kenal sudah berubah:

  • MK bangkrut dan hancur.

  • Cha Min-kyu terbunuh.

  • Gil Bok-soon disebut sebagai pihak yang menjatuhkan pemimpin MK.

Kabar ini dikonfirmasi oleh sahabatnya, Jae-yi, yang juga assassin dengan kemampuan tinggi. Dan begitu MK runtuh, banyak perusahaan lain berebut Mantis—bahkan sejak ia baru mendarat di bandara. Di saat yang sama, Jae-yi pulang ke kantor kecilnya dan menemukan kenyataan pahit: krisis keuangan, kontrak akan habis, masa depan makin tipis.


Klub Langganan: Rapat Kecil yang Mengubah Arah Hidup

Mantis dan Jae-yi bertemu di klub bersama rekan lain: Yang Soo-min, Puma, Kim Dong-Yeong. Mereka membahas langkah selanjutnya setelah MK runtuh.

Dong-Yeong dan kawan-kawan ingin membuat perusahaan sendiri bersama Jae-yi. Mantis meragukan itu: membangun perusahaan bukan hal mudah, dan ia merasa kemampuan mereka belum cukup. Tapi Jae-yi menolak dianggap “di bawah.” Bahkan, ia percaya diri: ia bisa mengalahkan Mantis.

Di titik ini, film mulai memanas bukan karena musuh dari luar—melainkan karena ego, gengsi, dan pertanyaan klasik: siapa yang sebenarnya paling kuat?


MK Benar-Benar Tamat, dan Mantis Menemui Masa Lalu

Mantis sempat yakin MK masih bisa diselamatkan lewat figur penerus, tapi Jae-yi mengungkap kabar yang menutup pintu rapat-rapat: penerusnya pun terbunuh. MK benar-benar habis.

Mantis lalu menemui Dok-go orang lama dari MK yang punya sejarah rumit. Dalam pertemuan itu, film memberi lapisan baru: politik internal MK tidak kalah kejam dari misi pembunuhan.

Sebelum bertemu Dok-go, Mantis sempat berpapasan dengan Benjamin Joe, CEO Meta Software, yang memberi kartu nama—sebuah detail kecil yang nanti berubah jadi pemantik konflik besar.


Rahasia Lama: Kenapa Jae-yi Dulu Tidak “Dipilih” MK?

Lewat obrolan dengan Dok-go , penonton diberi konteks yang membuat dinamika Mantis–Jae-yi jadi lebih masuk akal.

Secara kemampuan, Jae-yi sering dianggap setara atau bahkan lebih unggul. Namun, ia punya temperamen: emosinya gampang menyala, dan ia pernah ingin membuktikan diri dengan cara ekstrem. Bahkan, Jae-yi pernah nyaris membunuh Dok-go saat konflik internal.

Kesimpulannya jelas: MK memilih Mantis bukan cuma karena skill, tapi karena kontrol. Mantis dinilai lebih “aman” untuk sistem.


Lahirnya “Mantis Kompany”: Bisnis di Dunia yang Berdarah

Setelah tarik-ulur sponsor dengan Benjamin (yang terlihat lebih tertarik mengadu Jae-yi vs Mantis daripada bisnis itu sendiri), Mantis dan Jae-yi akhirnya membangun perusahaan dari tabungan mereka: Mantis Kompany.

Struktur peran dibuat:

  • Mantis sebagai ketua

  • Jae-yi sebagai wakil

  • Yang Soo-min sebagai direktur

  • Puma mengurus konsumsi (yang ironisnya bikin ia merasa jadi “tukang dapur” ketimbang assassin)

Perusahaan berjalan, tapi retaknya muncul cepat: Mantis terlalu protektif soal reputasi dan keberhasilan misi, sementara Jae-yi ingin memberi kesempatan pada anggota lain. Ketegangan ini bukan masalah kecil—ini bom waktu.


Pertengkaran Jadi Duel: Saat Jae-yi Membuktikan Dirinya

Konflik memuncak ketika Jae-yi merasa diperlakukan seperti bawahan, padahal ia wakil ketua. Ia menantang Mantis duel dengan peralatan asli. Dan hasilnya mengejutkan banyak orang: Jae-yi menjatuhkan Mantis dengan cepat.

Mantis mengakui: skill Jae-yi lebih unggul.

Kalimat itu seperti kunci yang membuka pintu baru—dan sekaligus menutup pintu lama.


JB Entertainment dan “Lizard”: Benjamin Menyalakan Api Baru

Jae-yi akhirnya bergabung dengan Benjamin dan mendirikan perusahaan baru: JB Entertainment. Benjamin mengganti julukan Jae-yi menjadi Lizard—simbol predator yang memangsa mantis.

Ini bukan branding iseng. Benjamin jelas punya ambisi menyaingi dominasi MK di masa lalu. Puma ikut bergabung setelah memviralkan video duel Jae-yi vs Mantis, sementara Yang Soo-min tetap bertahan bersama Mantis.

Dunia assassin kini bukan lagi satu kerajaan. Ini jadi perang banyak bendera.


Rapat Umum Assassin: Aturan Lama, Kekosongan Baru

Mantis dan Yang Soo-min menghadiri rapat umum pembunuh bayaran, dan Mantis diremehkan—dianggap sudah tidak sehebat dulu. Di acara itu, Jae-yi tampil lebih besar namanya. Dok-go hadir memberi sambutan, ingin membahas aturan pembunuh bayaran yang dulu ditegakkan MK.

Jae-yi berargumen: aturan itu perlu, karena jika dihapus, korban di bawah umur akan makin sering terjadi. Tapi MK dulu tidak cukup kuat menahan semua penentang—buktinya para petinggi pun tumbang.

Jae-yi ingin membuktikan siapa yang paling kuat untuk menggantikan MK dan menetapkan aturan baru.

Bukan lagi “siapa pembunuh terbaik,” tapi “siapa yang berhak mengendalikan dunia.”


Pisau Berdarah, Salah Paham, dan Pertarungan Tiga Arah

Dok-go menerima pisau berdarah—tanda tantangan. Tapi twist-nya: itu ulah Benjamin, memakai pedang mini dan darah asistennya untuk memancing perang.

Mantis panik: kalau Dok-go langsung turun tangan, Jae-yi bisa kalah. Mantis membuat kesepakatan: ia akan mewakili Dok-go  melawan Jae-yi . Jika berhasil, ia kembali ke MK.

Namun rencana berantakan. Ada kebohongan, ada nama lama (Nam Baisu), ada kabar duka yang sengaja disebar untuk memancing Jae-yi , dan ada keputusan Mantis yang dianggap salah karena tidak membunuh target tertentu.

Semua jalan akhirnya menuju satu tempat: MK.


Klimaks: Duel di MK dan Kemenangan yang Tidak Terasa Menang

Di MK, Dok-go berniat menyerang Jae-yi saat pintu lift terbuka. Pertarungan pecah: Dok-go, Mantis, Jae-yi —tiga petarung dengan senjata masing-masing.

Saat Dok-go sibuk meladeni Mantis, Jae-yi memanfaatkan celah untuk menikam Dok-go. Mantis sempat memberi kesempatan Dok-go bangkit, tapi Jae-yi datang dan menikam fatal sampai Dok-go tewas.

Mantis lalu “menyadarkan” Jae-yi: semua yang ia inginkan sudah tercapai—MK tumbang. Mantis pergi, meninggalkan Jae-yi sendirian, menangis dalam penyesalan.


Penutup: Benjamin Jadi Target, dan Mantis Menyelesaikan Urusan

Benjamin berpidato tentang dunia yang kejam: yang kuat memangsa yang lemah. Ia mengucapkan selamat pada Jae-yi karena berhasil “mengakuisisi” MK—tapi Benjamin tahu, dirinya bisa jadi target berikutnya.

Dan benar: misi terakhir jatuh ke tangan perusahaan yang “membutuhkannya” — perusahaan Mantis.

Mobil Benjamin disabotase. Mantis menyamar sebagai sopir. Yang Soo-min muncul sebagai pengalih perhatian. Film ditutup dengan Mantis yang menuntaskan pekerjaannya: menghabisi Benjamin.

Tamat. Tapi rasanya seperti awal siklus baru.


Tema Besar yang Terasa Kuat

  • Aturan vs kebebasan: aturan melindungi, tapi juga mengekang.

  • Skill vs kontrol emosi: Jae-yi kuat, tapi emosinya sering jadi bumerang.

  • Bisnis di dunia gelap: perusahaan bukan cuma label—itu alat kuasa.

  • Manipulasi: Benjamin bukan petarung, tapi ia ahli memancing perang.


FAQ

1) Siapa Mantis di film ini?
Mantis adalah assassin unggulan (nama asli Han-ul) yang dulu jadi “alat eksekusi” MK untuk menegakkan aturan.

2) Kenapa MK runtuh?
MK bangkrut dan para petingginya dibunuh, termasuk ChamQ dan penerusnya, sehingga struktur kekuasaannya ambruk.

3) Apakah Jae-yi lebih kuat dari Mantis?
Dalam duel senjata asli, Jae-yi mampu menjatuhkan Mantis dengan cepat, dan Mantis mengakui skill Jae-yi lebih unggul.

4) Siapa Benjamin Joe sebenarnya?
CEO Meta Software yang memanipulasi konflik, membangun JB Entertainment, dan mengubah julukan Jae-yi menjadi “Lizard” untuk menyaingi Mantis.

5) Bagaimana ending film Mantis?
Benjamin menjadi target berikutnya, dan Mantis menyamar sebagai sopir untuk menghabisinya setelah rencana sabotase berjalan.