Sinopsisfilm – Story of Dinda: Second Chance of Happiness adalah sebuah film drama romantis Indonesia yang dirilis pada tahun 2021, di sutradarai oleh Ginanti Rona dan di bintangi oleh Aurélie Moeremans yang kembali memerankan tokoh Dinda. Film ini merupakan bagian dari semesta Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) yang telah menjadi populer di kalangan penonton Indonesia. Story of Dinda memberikan perspektif baru tentang perjalanan emosional seorang wanita muda yang mencari kebahagiaan di tengah badai hubungan asmara yang rumit.
Film ini mengangkat tema cinta, patah hati, dan proses menemukan diri sendiri, menghadirkan kisah yang mendalam dan penuh emosi bagi penonton. Dalam film ini, penonton diajak untuk memahami sisi lain dari kehidupan Dinda, yang sebelumnya di ceritakan dalam Story of Kale: When Someone’s in Love. Mari kita jelajahi lebih jauh inti cerita dan pesan moral yang ingin disampaikan dalam film ini.
Latar Belakang Cerita
Story of Dinda: Second Chance of Happiness berfokus pada karakter Dinda, yang pada film sebelumnya (Story of Kale) di gambarkan sebagai seorang wanita yang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat dengan Kale, seorang musisi yang memiliki kepribadian mendominasi. Hubungan mereka dipenuhi dengan konflik batin, ketidakstabilan emosional, dan tekanan yang perlahan-lahan menggerogoti kebahagiaan Dinda.
Pada film ini, penonton disuguhi sudut pandang Dinda secara lebih mendalam. Jika dalam Story of Kale, kisah hubungan tersebut di ceritakan dari perspektif Kale, kini saatnya Dinda menceritakan versinya sendiri. Kita di ajak melihat bagaimana Dinda berusaha melepaskan diri dari belenggu emosional yang di berikan oleh Kale dan memulai pencarian untuk kebahagiaan dirinya.
Plot dan Alur Cerita
Film ini di mulai dengan Dinda yang merasa kehilangan jati dirinya setelah bertahun-tahun berada dalam hubungan yang tidak sehat. Kale, yang dalam pandangannya merupakan pria yang memiliki visi dan ambisi besar, justru seringkali tidak memberi ruang bagi Dinda untuk tumbuh dan berkembang. Konflik antara keinginan untuk tetap bertahan dalam hubungan yang sudah lama terjalin dan kebutuhan untuk menemukan kebahagiaan sejati menjadi inti dari pergulatan batin Dinda.
Selama perjalanan emosionalnya, Dinda bertemu dengan pria lain, Argo (diperankan oleh Abimana Aryasatya), seorang psikolog yang kemudian membantu Dinda untuk memahami dirinya lebih baik. Argo menjadi sosok penting yang mengingatkan Dinda bahwa kebahagiaan tidak selalu ditemukan dalam hubungan asmara, melainkan dari penerimaan diri dan keberanian untuk melepaskan hal-hal yang tidak lagi mendatangkan kebahagiaan.
Melalui bimbingan Argo, Dinda mulai menyadari bahwa perjalanannya menuju kebahagiaan bukanlah tentang mencari cinta dari orang lain, tetapi tentang mencintai dan menghargai dirinya sendiri. Dalam proses tersebut, ia mulai menyusun ulang prioritas hidupnya, memilih untuk mengutamakan kesehatan mental dan emosional daripada terjebak dalam hubungan yang tidak membawa kebaikan.
Karakter dan Akting
- Dinda (Aurélie Moeremans)
Dinda adalah karakter utama dalam film ini yang di perankan dengan sangat apik oleh Aurélie Moeremans. Ia mampu menggambarkan spektrum emosi yang kompleks, mulai dari kesedihan, kebingungan, hingga kekuatan untuk bangkit. Penonton dapat merasakan kepedihan yang di alami Dinda, sekaligus ikut merasakan kelegaan ketika ia menemukan kembali kebahagiaannya. - Argo (Abimana Aryasatya)
Argo adalah sosok psikolog yang berperan sebagai mentor dan pendamping emosional Dinda. Abimana berhasil membawa karakter ini dengan ketenangan dan kebijaksanaan yang membuat Dinda, serta penonton, merasa nyaman dan termotivasi. Argo bukan hanya seorang psikolog dalam cerita ini, tetapi juga simbol dari harapan dan kesempatan kedua untuk menemukan kebahagiaan. - Kale (Ardhito Pramono)
Meskipun tidak menjadi fokus utama dalam film ini, karakter Kale yang di perankan oleh Ardhito Pramono masih menjadi elemen penting dalam alur cerita. Kale di gambarkan sebagai sosok yang penuh gairah, namun cenderung manipulatif, dan hubungannya dengan Dinda menjadi refleksi dari hubungan yang sering kali terlihat “ideal” dari luar, tetapi sebenarnya penuh dengan ketidakbahagiaan di dalamnya.
Baca Juga:
Sinopsis Film Kingmaker: Drama Politik yang Menggugah
Pesan Moral dan Makna
Film ini menyampaikan beberapa pesan moral yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, terutama bagi mereka yang pernah atau sedang mengalami hubungan yang tidak sehat:
- Pentingnya Kesehatan Mental: Salah satu tema utama dalam Story of Dinda adalah pentingnya menjaga kesehatan mental, terutama dalam sebuah hubungan. Film ini menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati tidak bisa di temukan jika seseorang tidak merasa bahagia dengan dirinya sendiri.
- Melepaskan untuk Kebahagiaan: Kadang-kadang, melepaskan sesuatu yang kita cintai adalah jalan terbaik untuk menemukan kebahagiaan. Dinda mengajarkan kita bahwa hubungan yang sudah tidak lagi sehat sebaiknya di akhiri, bahkan jika itu berarti meninggalkan kenangan yang telah terjalin lama.
- Proses Penyembuhan: Melalui karakter Argo, film ini juga menyoroti pentingnya proses penyembuhan diri setelah mengalami hubungan yang penuh tekanan. Proses ini membutuhkan waktu dan dukungan, baik dari diri sendiri maupun orang lain.
Kesimpulan
Story of Dinda: Second Chance of Happiness adalah film yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang cinta dan hubungan. Melalui kisah Dinda, penonton di ajak untuk merenung dan memahami pentingnya cinta pada diri sendiri sebelum mencintai orang lain. Dengan karakter yang kuat dan alur cerita yang menyentuh hati, film ini memberikan pandangan baru tentang hubungan dan kebahagiaan.
Jika Anda menyukai cerita yang penuh dengan emosi, drama, dan pesan moral yang mendalam, film ini akan menjadi tontonan yang tepat. Tidak hanya tentang roma