
sinopsisfilm.org – Don’t Die: The Man Who Wants to Live Forever adalah film thriller fiksi ilmiah yang dirilis pada tahun 2025. Film ini mengangkat tema keabadian dan etika eksperimen ilmiah yang melampaui batas kemanusiaan. Dengan unsur drama dan ketegangan psikologis, film ini berhasil menarik perhatian penonton yang tertarik dengan eksplorasi konsep hidup abadi.
Sinopsis
Film ini mengisahkan tentang Dr. Nathaniel Pierce, seorang ilmuwan jenius yang terobsesi dengan keabadian. Dalam eksperimen terbarunya, ia berhasil menciptakan serum yang diyakini dapat menghentikan proses penuaan. Namun, eksperimen ini berujung pada konsekuensi tak terduga yang mengancam kehidupannya dan orang-orang di sekitarnya.
Plot Utama
- Awal Perjalanan: Dr. Nathaniel Pierce adalah seorang ahli bioteknologi yang bekerja di laboratorium rahasia. Ia memimpin proyek yang bertujuan memperpanjang usia manusia tanpa efek samping.
- Eksperimen Berbahaya: Setelah bertahun-tahun meneliti, ia menemukan formula yang mampu memperlambat kematian sel. Namun, ketika diuji pada manusia, efek samping yang mengerikan mulai terlihat.
- Konflik dan Ancaman: Keberhasilannya menarik perhatian pihak-pihak yang ingin memanfaatkan teknologi ini untuk kepentingan pribadi dan militer.
- Kejar-kejaran dengan Waktu: Saat Dr. Pierce menyadari dampak buruk serum tersebut, ia berusaha menghentikan proyeknya, tetapi sudah terlambat. Beberapa subjek eksperimen mulai menunjukkan perubahan drastis yang membuat mereka hampir tak terkalahkan.
- Konfrontasi Akhir: Dr. Pierce harus berhadapan dengan Victor Kane, seorang pengusaha yang ingin menggunakan serum tersebut untuk keuntungan pribadinya.
- Kesimpulan yang Tak Terduga: Film ini berakhir dengan keputusan moral yang harus diambil oleh Dr. Pierce—apakah ia akan menghancurkan temuannya atau mengambil risiko menjadi abadi dengan segala konsekuensinya?
Pemeran Utama
- Michael Fassbender sebagai Dr. Nathaniel Pierce
- Rebecca Ferguson sebagai Dr. Elise Carter, rekan ilmiah yang mulai meragukan proyek tersebut
- Oscar Isaac sebagai Victor Kane, seorang pengusaha yang ingin menguasai serum keabadian
- Florence Pugh sebagai Lena Carter, seorang jurnalis yang berusaha mengungkap kebenaran di balik proyek rahasia
- Cillian Murphy sebagai Profesor Adrian Lutz, mantan mentor Pierce yang mengetahui bahaya besar di balik penelitian ini
- Jeremy Strong sebagai Direktur Blackwell, pemimpin lembaga rahasia yang mendanai proyek tersebut
Baca Juga:
Sinopsis Film Sand Castle: Perjuangan Tentara Amerika di Irak
Sinopsis Film The Most Beautiful Girl in the World: Romansa, Komedi, dan Keindahan
Review dan Penerimaan Publik
Film ini mendapatkan beragam ulasan dari kritikus dan penonton:
- Rotten Tomatoes: 75% dari 16 ulasan kritikus memberikan penilaian positif dengan rata-rata skor 5.9/10.
- Metacritic: Film ini mendapatkan skor 56 dari 100 berdasarkan enam ulasan kritikus, yang menunjukkan tanggapan “campuran atau rata-rata”.
- IMDb: Rating 6.8/10 berdasarkan ribuan ulasan pengguna.
Analisis Tema dalam Film
Film ini menyoroti beberapa tema utama yang menarik untuk dibahas:
- Keinginan Manusia untuk Keabadian: Bagaimana manusia selalu mencari cara untuk melawan kematian dan implikasi etis di baliknya.
- Dampak Eksperimen Ilmiah: Ketika sains melampaui batas moral dan menghasilkan konsekuensi tak terduga.
- Kekuatan dan Keserakahan: Bagaimana teknologi dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang ingin menguasai dunia.
- Konflik Internal Seorang Ilmuwan: Perjuangan Dr. Pierce antara moralitas dan ambisi pribadi.
- Dampak Psikologis Keabadian: Apakah hidup abadi benar-benar merupakan anugerah atau justru kutukan?
Kelebihan Film
- Alur cerita yang menarik dan penuh ketegangan
- Akting luar biasa dari para pemeran utama
- Efek visual futuristik yang mengesankan
- Soundtrack yang mendukung atmosfer ketegangan
- Penggambaran dunia futuristik yang detail dan realistis
- Pembangunan karakter yang mendalam, terutama pada Dr. Pierce dan Victor Kane
- Ending yang meninggalkan pertanyaan bagi penonton
Kekurangan Film
- Beberapa aspek ilmiah kurang mendalam
- Plot twist yang mungkin terasa klise bagi penonton yang sudah terbiasa dengan genre ini
- Beberapa karakter sampingan kurang mendapatkan pengembangan yang memadai
- Pacing cerita di pertengahan film terasa sedikit lambat
Fakta Menarik Seputar Film
- Film ini membutuhkan waktu produksi selama 3 tahun dengan anggaran lebih dari $100 juta.
- Michael Fassbender melakukan riset mendalam tentang bioteknologi untuk mendalami perannya sebagai ilmuwan.
- Sebagian besar adegan laboratorium dalam film ini dibuat menggunakan efek praktis, bukan CGI, untuk meningkatkan realisme.
- Sutradara film, Denis Villeneuve, dikenal dengan gaya sinematografi yang memukau dalam film-film sci-fi sebelumnya seperti Blade Runner 2049 dan Dune.
- Soundtrack film dikomposisikan oleh Hans Zimmer, menambah kesan epik dalam adegan-adegan penting.
- Beberapa adegan aksi diambil dalam satu shot panjang tanpa potongan, meningkatkan ketegangan dan realisme film.
- Film ini mendapatkan standing ovation selama 7 menit saat premier di Festival Film Cannes.
Film Don’t Die: The Man Who Wants to Live Forever
Don’t Die: The Man Who Wants to Live Forever adalah film yang cocok bagi penonton yang menyukai tema keabadian dan dilema etika dalam sains. Dengan kombinasi aksi, drama, dan sci-fi, film ini memberikan pengalaman menonton yang menegangkan meskipun tidak sempurna dalam beberapa aspek. Dengan sinematografi memukau, akting kuat dari para pemainnya, dan konsep cerita yang menarik, film ini layak untuk ditonton dan didiskusikan lebih lanjut.